TENTANG KAMI

KONI

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) adalah satu-satunya organisasi yang berwenang dan bertanggung jawab mengelola,membina, mengembangkan & mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan kegiatan olahraga prestasi setiap anggota di Indonesia.

ANGGOTA

KONI memiliki anggota 34 KONI Provinsi, yang membawahi 514 KONI Kabupaten/Kota, 71 organisasi induk cabang olahraga dan 6 organisasi fungsional

VISI dan MISI

Visi
KONI mempunyai tujuan mewujudkan prestasi olahraga yang membanggakan ditingkat dunia, membangun watak, mengangkat harkat dan martabat dan karakter kehormatan bangsa dalam rangka ikut serta mempererat, membina persatuan dan kesatuan bangsa, serta memperkokoh ketahanan nasional.

Misi
KONI menjadi induk organisasi yang profesional, modern dan mandiri
Pembinaan usia dini dan peningkatan prestasi atlet yang terencana dan berkesinambungan
Turut serta mengembangkan Sport Science, Sport Industry dan Sport Tourism

STRATEGI dan PROGRAM

Pembinaan Olahraga Prestasi, Mendukung persiapan cabor Olimpiade dan mengupayakan kompetisi sistematis (Liga Siswa Indonesia, Indonesia Marathon dan sebagainya)

Industri Olahraga, Pengembangan produk olahraga domestik (Patriot)

Sport Science, Menerapkan serta mendorong pengembangan Sport Science dengan minimal kelas Asia dan melakukan sosialisasi berbagai keilmuan Sport Science

Media dan Kehumasan, mengembangkan media dan konten publikasi guna menyampaikan kegiatan olahraga serta memasyarakatkan olahraga prestasi (KONI TV, Gerakita.com, Sportlink). Dalam bidang kehumasan melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait olahraga prestasi

Keorganisasian, Melakukan optimalisasi berbagai bidang di KONI Pusat seperti Binpres, Diktar, Sport Science, Litbang, Organisasi, Media dan Humas, Mobilisasi Sumber Daya, Pengumpulan dan Pengolahan Data, Kerja sama Dalam dan Luar Negeri.

TUGAS POKOK

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengelola, membina, mengembangkan & melakukan koordinasi pada seluruh pelaksanaan kegiatan olahraga prestasi di Indonesia.

Tugas mengacu Undang-Undang No. 3/2005 Sistem Keolahragaan Nasional

  • Membantu Pemerintah dalam membuat kebijakan Nasional bidang pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan olahraga prestasi pada tingkat Nasional
  • Mengoordinasikan induk organisasi cabang olahraga, organisasi olahraga fungsional, serta komite olahraga provinsi dan komite olahraga kabupaten/kota
  • Melaksanakan pengelolaan, pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi berdasarkan kewenangannya; dan
  • Melaksanakan dan mengoordinasikan kegiatan multi kejuaraan olahraga tingkat nasional

FUNGSI

  • Meningkatkan kualitas manusia indonesia dan membina serta memeperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembinaan olahraga secara nasional;
  • Memasyarakatkan olahraga prestasi yang dibina oleh anggotanya untuk mencapai prestasi olahraga optimal

SEJARAH

Masa Kolonial Hindia Belanda

  • Cikal bakal KONI adalah Ikatan Sport Indonesia (ISI) yang dibentuk pada tanggal 8 Oktober 1938, diketuai oleh Sutardjo Kartohadikusumo. ISI dibentuk oleh beberapa organisasi olahraga antara lain; Perserikatan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Pelti (Perserikatan Lawn Tenis Indonesia) dan Perserikatan Bola Keranjang Seluruh Indonesia (PBKSI).
  • ISI membuat Pekan Olahraga ISI pada tanggal 15 – 22 Oktober 1938. Kegiatan tersebut adalah instrumen persatuan bangsa, melalui olahraga sekaligus untuk menunjukkan jati diri bangsa.
  • Kota Surakarta, Jawa Tengah menjadi tuan rumah karena memiliki fasilitas olahraga yang baik.
  • Tanggal 15 Oktober 1938 menjadi momen perjuangan bangsa Indonesia melalui olahraga dan sebagai hari berdirinya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Tujuan ISI

  • Sarana perjuangan bangsa Indonesia agar dihargai pemerintah Kolonial Belanda,
  • Memperbaiki dan memperkuat organisasi olahraga yang telah ada sebelumnya,
  • Sebagai alat pendidikan nasional yang dapat menyehatkan jiwa Bangsa Indonesia.

Masa Kolonial Jepang

  • Item Tidak BerurutanOlahraga sebagai pendukung Jepang di Perang Asia Timur Raya. Jepang mendorong kegiatan jasmani seperti baris-berbaris, senam, beladiri. Tokoh Pergerakan Nasional, Otto Iskandar Dinata membuat Gerakan Latihan Olahraga Rakyat (Gelora), kemudian Jepang menggabungkan Gelora ke Pusat Tenaga Rakyat (Putera).

Masa Kemerdekaan Indonesia

  • 1946, PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia) dibentuk sebagai organisasi tunggal yang mengurus dan mengatur olahraga diketuai Mr. Widodo Sastrodiningrat.
  • Pengurus PORI membentuk Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) dengan tugas utama terkait hubungan luar negeri untuk mengikuti Olimpiade XIV 1948 di London.
  • 1950, PORI menjadi POI (Persatuan Olahraga Indonesia) dan KORI menjadi KOI (Komite Olimpiade Indonesia).
  • 1951, POI dan KOI melebur, dengan ketua Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
  • 1964, pemerintah membentuk Dewan Olahraga Republik Indonesia (DORI). Semua organisasi olahraga masuk ke dalam DORI seperti KOI, Kogor (Komando Gerakan Olahraga), dan Induk Organisasi Olahraga.
  • 1965, mengusulkan DORI diganti menjadi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
  • 1966, Presiden Soekarno mengeluarkan SK Presiden No.143A dan No.156A Tahun 1966 penetapan KONI. Pemangku pimpinan induk cabang olahhraga kurang setuju dengan ide Bung Karno dan KONI jalan di tempat.
  • 1967, Presiden Soeharto mengeluarkan SK Presiden No.57 Tahun 1967 menetapkan KONI dengan ide-ide baru seperti berbentuk Non-Govermental, independen, mitra pemerintah dalam bidang olahraga, olahraga yang demokratif & tidak didominasi satu golongan.
  • 1978, KONI dan KOI menjadi satu di bawah kepemimpinan Hamengku Buwono IX
  • 2005, Undang-undang nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) memecah KONI menjadi Komite Olahraga Nasional (KON) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).